Seperti pelangi sehabis hujan, saya selalu percaya bahwa sehabis duka pasti ada kebahagiaan yang cerah di depannya.
Duka, kata yang selalu membuat hati bergetar dan kemudian memerintahkan otak untuk menjatuhkan butiran2 kecil yang membasahi pipi. Namun, apakah duka itu abadi? rasanya tidak! kehidupan ini memang ibarat tuts piano yang memiliki 2 warna, hitam dan putih. Putih menggambarkan kebahagiaan dan hitam yang menggambarkan duka alias kesedihan.
Banyak kisah duka yang kemudian berakhir dengan kematian, tetapi ada juga orang yang berhasil memotivasi dirinya untuk tetap bangkit dan semangat, tentunya dengan Kasih dan Penyertaan Tuhan!
Berikut kisah Amalia, semoga memberi semangat baru buat kita semua!
Kisah Amelia
Aku selalu berpikir Bahwa kepergian Ibu ku beberapa tahun yang lalu akan membuat kehidupanku berhenti sampai disini saja, karena sejak kecil ibu merupakan "jantung" bagiku. beliau merupakan motor penggerakku karena semua yang kulalkukan bergantung padanya. Kangker mulut rahim merenggutnya dariku, aku merasa kehilangan cintanya dan aku sangat membenci penyakit sialan itu! Aku merasa benar-benar putus asa karena kejadian itu, akhirnya aku memutuskan untuk bunuh diri karena bagiku ini hanya kesiasiaan bagiku untuk hidup. Pada saat itu, aku bertemu seorang pemuda gereja di dekat rumahku. dia mencegahku untuk melakukannya, dan yang menakjubkanku, hanya satu kalimat yang keluar dari mulutnya saat itu "saudariku, Tuhan mengasihimu. Walau seluruh dunia meninggalkanmu Dia akan tetap setia bersamamu". Kalimat itu membuatku merasa aku tak lagi sendiri dan aku merasa bahwa Duka itu tidak abadi, Tuhan tetap mengasihiku dan tidak meninggalkanku. Setiap masalah yang besar tidak akan mampu menghalauku sebab aku akan berkata pada masalah itu "Hey masalah, aku memilik Tuhan yang jauh lebih besar di banding denganmu". :)
Duka, kata yang selalu membuat hati bergetar dan kemudian memerintahkan otak untuk menjatuhkan butiran2 kecil yang membasahi pipi. Namun, apakah duka itu abadi? rasanya tidak! kehidupan ini memang ibarat tuts piano yang memiliki 2 warna, hitam dan putih. Putih menggambarkan kebahagiaan dan hitam yang menggambarkan duka alias kesedihan.
Banyak kisah duka yang kemudian berakhir dengan kematian, tetapi ada juga orang yang berhasil memotivasi dirinya untuk tetap bangkit dan semangat, tentunya dengan Kasih dan Penyertaan Tuhan!
Berikut kisah Amalia, semoga memberi semangat baru buat kita semua!
Kisah Amelia
Aku selalu berpikir Bahwa kepergian Ibu ku beberapa tahun yang lalu akan membuat kehidupanku berhenti sampai disini saja, karena sejak kecil ibu merupakan "jantung" bagiku. beliau merupakan motor penggerakku karena semua yang kulalkukan bergantung padanya. Kangker mulut rahim merenggutnya dariku, aku merasa kehilangan cintanya dan aku sangat membenci penyakit sialan itu! Aku merasa benar-benar putus asa karena kejadian itu, akhirnya aku memutuskan untuk bunuh diri karena bagiku ini hanya kesiasiaan bagiku untuk hidup. Pada saat itu, aku bertemu seorang pemuda gereja di dekat rumahku. dia mencegahku untuk melakukannya, dan yang menakjubkanku, hanya satu kalimat yang keluar dari mulutnya saat itu "saudariku, Tuhan mengasihimu. Walau seluruh dunia meninggalkanmu Dia akan tetap setia bersamamu". Kalimat itu membuatku merasa aku tak lagi sendiri dan aku merasa bahwa Duka itu tidak abadi, Tuhan tetap mengasihiku dan tidak meninggalkanku. Setiap masalah yang besar tidak akan mampu menghalauku sebab aku akan berkata pada masalah itu "Hey masalah, aku memilik Tuhan yang jauh lebih besar di banding denganmu". :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar